Wednesday, February 9, 2022

Tutorial Penginstalan Debian 10 (Buster)

Dipostingan ini saya akan memberikan tutorial mengenai Cara Instalasi Debian 10 (Buster) Minimal Mode. Apa itu Minimal Mode? Minimal Mode adalah mode yang dipakai untuk keperluan server jadi pada mode ini tidak ada Desktop Environtment (DE) maka nantinya hasil instalasinya akan berupa Comand Text atau sering disebut dengan CLI (Comand Line Interface).

Debian 10 (Buster) Merupakan versi terbaru dari Keluarga Linux Debian yang baru saja dirilis tahun kemarin dan sudah dilengkapi dengan pembaruan aplikasi-aplikasi terbaru serta patch security yang terbaru juga.

Oke Langsung saja kita mulai melakukan Instalasi Debian 10 (Buster).

1. Menyiapkan File Installer

Sebelum melakukan instalasi maka terlebih dahulu anda harus memiliki File Installer nya terlebih dahulu (ISO File) anda dapat melakukan download file tersebut melalui web resmi debian atau juga bisa melalui repo - repo lokal yang ada.


2. Burning File ISO

Setelah kamu memiliki file installer (ISO File) sekarang saatnya untuk Burn file tersebut kedalam media installer seperti Flasdisk,CD, atau DVD. Kamu dapat burn file iso tersebut menggunakan software seperti WoeUSB, Balena Etcher jika kamu sedang menggunakan sistem operasi linux atau Rufus jika kalian sedang menggunakan sistem operasi Windows.

3. Memulai Instalasi

Setelah media instalasi berhasil dibuat saatnya melalukan instalasi dengan cara memasukan media tersebut kedalam perangkat kemudian reboot dan jangan lupa untuk masuk ke BIOS untuk setting Boot Priority agar Boot Pertama mengarah ke media installer kita. Saya sarankan agar untuk tidak konek internet terlebih dahulu.

Jika anda sudah berhasil mengubah Boot Priorty maka secara otomatis jika komputer reboot maka akan masuk ke tampilan berikut. Ini adalah halaman awal instalasi Debian 10 (Buster). Dalam melakuka instalasi ini ada 2 Pilihan yaitu Grapichal Install dan Install. Perbedaan nya adalah jika kita melakukan instalasi dengan Graphical Install maka User Interface pada saat instalasi akan lebih bagus serta ada dukungan untuk menggunakan pointer. Jika anda memilih Install maka User Interface pada saat instalasi akan terlihat minimalis dan tidak ada dukungan keyboard dan saya suka untuk menggunakan mode ini :).



4. Memilih Bahasa

Pilih bahasa instalasi. Disini saya memilih “English”. “Bahasa yang kamu pilih akan menjadi bahasa system juga nantinya.

5. Memilih Lokasi/Daerah

Pemilihan Lokasi/Daerah ini nantinya akan dijadikan acuan untuk mengatur zonawaktu. Untuk ini saya memilih other dengan maksud untuk mencari negara “Indonesia”. Caranya adalah dengan cara pilih “Other > Asia > Indonesia




6. Memilih Konfigurasi Lokal Default

Pilih “United States


7. Memilih Keyboard

Untuk Keyboard saya memilih “American English”.


8. Konfigurasi Network

Karena kita tidak menggunakan Internet maka akan ditemukan erorr seperti Berikut. Namun Tidak usah khawatir pilih “Continue” saja dan pilih “Do not configure the network at this time”.



9. Konfigurasi Nama Hostname

Masukan nama hostname (Nama Komputer) kamu.


10. Membuar ROOT Password

Membuat password untuk user Root.

User root adalah user yang memiliki hak akses tertinggi di sistem operasi Linux.Dengan user root tersebut, kita bisa melakukan kustomisasi dan konfigurasi apapun di sistem tersebut.



11. Membuat User Baru

Masukan nama user baru yang ingin kamu buat, kemudian buat username dan passowrdnya juga.





10. Memilih Zona Waktu

Karena saya tinggal di Jawa yang zona waktunya adalah WIB. Saya memilih “Western


11. Membuat Partisi Disk

Jika kamu menggunakan hardisk baru pada komputer yang akan di install pilih Guided saja tidak apa-apa atau juga bisa memilih Manual. Kalau saya cenderung senang untuk memilih Manual. Tetapi jika kamu memilih manual kamu harus membuat partisi - partisi system secara sendiri - sendiri. Namun untuk menginstall Linux itu dibutuhkan 2 partisi minimal yaitu swap dan /(root).Hati - hati jika melakukan partisi, jika anda memiliki partisi yang memuat data-data anda karena bisa menyebabkan kehilangan data


Jika memilih Manual maka akan muncul jumlah total hardisk kita yang siap untuk dipartisi.

Pilih Yes untuk konfirmasi membuat baru patisi tabel.

Pilih Partisi kosong tersebut.
Pilih Create a new Partition.

Masukan ukuran partisi.



Mount Partisi menjadi / (untuk partisi root).



Dengan demikian kita berhasil membuat partisi root tersebut selanjutnya membuat parsisi Swap. Swap merupakan sebuah ruang pada harddisk yang dijadikan ruang virtual memory yang digunakan ketika komputer/laptop membutuhkan lebih banyak memory. Dalam artian partisi dengan filesystem Swap ini bekerja sebagai cadangan , apabila RAM yang digunakan penuh.
Masukan Ukuran Partisi Swap.

Pilih Logical.






12. Proses Instalasi Sistem

Instalasi dalam proses sekarang kita tinggal menunggu hingga proses selesai.

untuk lebih detailnya ditunggu di artikel berikutnya.....